SELAMAT MEMBACA

nabil blog

Pemburu Dan Peternak

Pemburu dan peternak itu bertetangga. Namun anjing milik pemburu selalu mengganggu domba-domba si peternak, bahkan sering mencederai ternaknya.

Kisah Ikan Kecil

Dibelakang bangunan rumah yang sederhana, hiduplah seekor ikan kecil di sebuah kolam yang tidak seberapa luasnya. Disamping kolam tersebut dengan gagahnya pohon yang rindang berdiri.

Main di Sawah

Baca aja sendiri !!

Kepiting Muda dan Ibunya

"Mengapa kamu berjalan ke arah samping seperti itu?" tanya ibu kepiting kepada anaknya. "Kamu harus berjalan lurus ke depan dengan jari-jari kaki yang menghadap keluar."

Pages

Rabu, 20 November 2013

Kisah Menyentuh Seorang Ibu Tua

Ini cerita dari Jepang kuno. Mudah2an bisa diambil hikmahnya...

Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.

Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
"Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.


Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata:"Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".
Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.

Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jkalau ada waktu saja.

Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.

Senin, 18 November 2013

Dua Belas Orang Pemburu

Brothers Grimm


         Pada zaman dulu, ada seorang putra raja yang bertunangan dengan seorang putri yang sangat dia cintai. Suatu hari, saat mereka duduk berduaan, sang Putra Raja menerima kabar bahwa ayahnya sedang terbaring sakit. Untuk itulah dia bergegas pulang ke istananya untuk  menjenguk ayahnya sebelum ajalnya tiba.
      
         Jadi sang Putra Raja itu berkata kepada kekasihnya, "Aku harus pergi dan meninggalkan kamu, tetapi ambillah cincin ini dan pakailah untuk mengenangku, dan ketika aku menjadi raja, aku akan kembali ke sini dan menjemputmu ke istanaku."

         Lalu dia berkuda untuk pulang ke istana kerajaannya, dan ketika dia sampai, didapatinya ayahnya sedang yang sakit keras dan sekarat hampir mendekati ajal.

         Raja lalu berkata kepadanya, "Anakku tersayang, aku ingin melihat wajahmu sebelum aku meninggal. Berjanjilah kepadaku, aku mohon, bahwa kamu akan menikah sesuai dengan keinginanku," dan dia kemudian menyebutkan nama seorang putri dari kerajaan tetangga yang sangat menginginkan putra raja tersebut menjadi istrinya.
Seorang pelayan mendengarkan pembicaraan singa dan rajaKarena sangat sedih, sang Pangeran itu tidak bisa memikirkan apa-apa lagi kecuali soal kesehatan ayahnya yang semakin memburuk. Lalu dia pun menyanggupi permintaan ayahnya. "Ya, ya, Ayah. Apapun yang Ayah inginkan dari aku, akan aku laksanakan."
       
         Tak lama setelah mendengar kesanggupan putranya, sang Raja pun menutup matanya dan meninggal dengan tenang. Tidak lama kemudian, setelah masa berkabung telah selesai dan  sang Pangeran dilantik sebagai raja, maka dia merasa harus memenuhi janji yang telah disepakatinya dengan mendiang ayahnya.

         Untuk itu dia mengirimkan lamaran kepada putri raja dari kerajaan sebelah, yang langsung disetujui oleh raja dari kerajaan itu. Saat kekasih pertamanya mendengar berita tersebut, dia menjadi sangat sedih. Setiap hari dia merindukan kekasihnya hingga sakit dan hampir meninggal.

         Ayah si Putri pun berkata kepadanya, "Anakku tersayang, mengapa kamu begitu sedih? Jika ada sesuatu yang kamu inginkan, katakanlah dan aku akan mengabulkannya."
Si Putri yang bermuram durja itu merenung sejenak, dan kemudian berkata, "Ayah, aku menginginkan sebelas gadis yang semirip mungkin denganku, baik tinggi badan, usia, dan penampilanku."

         Raja kemudian berkata, "Jika hal itu memungkinkan, keinginanmu akan aku penuhi!"
Dia pun memerintahkan untuk mencari dan mendapatkan sebelas gadis yang mirip dengan postur tubuh maupun penampilan putrinya di seluruh penjuru kerajaannya. Kemudian sang Putri juga minta untuk dibuatkan dua belas pakaian pemburu yang persis sama antara satu dengan yang lainnya, dan kesebelas gadis itu pun memakai pakaian pemburu tersebut, dan sang Putri sendiri memakai pakaian yang kedua belas

         Setelah itu, dia pamit kepada ayahnya, dan melaju bersama sebelas gadis berpakaian pemburu menuju ke kerajaan kekasihnya. Setibanya di kerajaan kekasihnya, dia pun menawarkan diri untuk menjadi pemburu kerajaan, dengan persyaratan bahwa sang Raja harus menerima mereka semua secara bersamaan.

         Raja yang melihat si Putri ini, tidak mengenalinya dalam pakaian dan samarannya sebagai pemburu. Sang Raja hanya berpikir bahwa kedua belas pemburu ini semuanya masih muda dan terlihat gagah. Maka dia pun berkata, "Ya, aku dengan senang hati menerima mereka semua."
Setelah itu, resmilah mereka semua menjadi dua belas pemburu kerajaan. Sekarang, sang Raja memiliki singa yang luar biasa, karena singa tersebut bisa mengendus segala sesuatu yang tersembunyi atau bersifat rahasia.

        Suatu malam sang Singa bertanya kepada sang Raja, "Jadi, Yang Mulia pikir, Yang Mulia telah mendapatkan dua belas laki-laki pemburu?"
"Ya, tentu saja," jawab sang Raja, "mereka adalah dua belas laki-laki pemburu."
"Yang Mulia keliru," kata sang  Singa, "mereka adalah dua belas orang gadis."
"Itu tidak mungkin," tegas sang Raja, "bagaimana kamu bisa membuktikan perkataanmu itu?"
"Taburkanlah sejumlah kacang polong di atas lantai di ruangan utama istana," kata sang Singa, "dan Yang Mulia akan segera mendapatkan buktinya. Pria memiliki pijakan yang kuat, sehingga saat mereka berjalan di atas kacang polong, mereka tidak akan tergelincir, tetapi semua gadis akan tergelincir akibat menginjak kacang polong yang bulat."

         Sang Raja menjadi senang dengan saran sang Singa, lalu memerintahkan pelayannya untuk menaburkan kacang polong di ruang utama istana. Untungnya, salah satu pelayan sang Raja yang akrab dengan para pemburu, mendengarkan pembicaraan bahwa para pemburu akan diuji. Maka dia bergegas pergi dan melaporkan hal itu kepada dua belas pemburu.
"Sang Singa mengatakan kepada sang Raja bahwa kalian adalah wanita," ungkap si Pelayan tersebut, membeberkan membeberkan semua rencana yang didengarnya dari sang Singa.
Si Putri lalu mengucapkan terima kasih atas petunjuk si Pelayan, dan setelah si Pelayan tersebut pergi, dia berkata kepada gadis pengikutnya, "Nanti, melangkahlah dengan kuat di atas kacang polong itu."

         Keesokan pagi, sang Raja memanggil kedua belas pemburu, dan pemburu tersebut berjalan di ruang utama yang telah ditaburi dengan kacang polong. Mereka melangkah dengan kuat dan tegap, sehingga tidak satu pun kacang polong berguling pindah dari tempatnya.
Setelah mereka pergi, sang Raja berkata sang Singa, "LIhatlah, sekarang kamu tidak berkata dengan benar. Nah, kamu melihat sendiri bagaimana mereka berjalan seperti umumnya laki-laki."
"Karena mereka tahu mereka sedang diuji," elak sang Singa, "sehingga mereka berupaya agar tidak tergelincir. Ujilah kembali mereka dengan menempatkan selusin alat tenun di ruang utama. Ketika mereka melewati alat tenun tersebut, Yang Mulia akan melihat betapa senangnya mereka, berbeda dengan laki-laki."

          Sang Raja pun senang dengan saran tersebut, dan memerintahkan pelayannya untuk menempatkan dua belas alat tenun di ruang utama istana. Tetapi pelayan yang baik hati ini melaporkan kembali kepada para pemburu tentang rencana sang Raja. Tidak lama kemudian, setelah sang Putri sendirian dan kembali bersama gadis pengikutnya, dia berkata, "Sekarang, berupayalah lebih keras, bahkan jangan pernah melirik ke alat tenun itu nanti."
Ketika Raja memanggil dua belas pemburu pada keesokan harinya, mereka berjalan melalui ruang utama tanpa melirik ke alat tenun yang sengaja di tempatkan di sana. Sesaat setelah itu, sang Raja kembali berkata kepada sang Singa, "Kamu telah membodohi aku lagi, mereka adalah laki-lak karena mereka tidak pernah melirik ke alat tenun di sana."
Singa itu menjawab, "Mereka tahu bahwa mereka sedang diuji, dan mereka berupaya keras menekan perasaan mereka."

        Namun sang Raja menjadi tidak percaya lagi kepada sang Singa. Jadi dua belas pemburu ini tetap terus mengikuti ke manapun sang Raja pergi, dan setiap hari sang Raja semakin senang dengan mereka.

         Suatu hari, di saat mereka semua keluar untuk berburu, datanglah berita yang mengatakan bahwa calon pengantin sang Raja sedang berada dalam perjalanan, dan akan tiba dalam waktu dekat di kerajaannya. Ketika sang Putri yang menyamar menjadi pemburu mendengar hal ini, dia merasa sangat sakit hati dan seolah-olah ada sebilah pisau yang menusuk hatinya. Dia pun terjatuh pingsan karenanya.

         Sang Raja yang merasa khawatir  bahwa sesuatu telah terjadi pada pemburu kesayangannya, berlari untuk membantu, dan mulai menarik sarung tangan sang Pemburu agar terbuka. Saat itulah dia melihat cincin yang pernah diberikan kepada kekasihnya yang pertama. Saat sang Raja menatap dengan jelas wajah sang Putri yang berada di balik kedok samarannya, maka dia langsung mengenali wajah sang Putri.

         Pada saat sang Putri membuka matanya, sang Raja berkata, "Aku adalah milikmu dan kamu adalah milikku, dan tidak ada kekuatan di bumi yang bisa mengubah hal ini."

         Untuk si Putri yang berada dalam perjalanan menuju kerajaannya, sang Raja mengirimkan utusan untuk memohon agar dia kembali saja ke kerajaannya sendiri. "Karena aku telah menemukan istriku, dan siapapun yang telah menemukan kunci lamanya, tidak memerlukan kunci yang baru lagi," demikian pesan yang dibawa oleh utusan sang Raja kepada si Putri dari kerajaan sebelah.

         Tidak lama kemudian, pernikahan antara sang Raja dan sang Putri yang dicintainya itu dirayakan dengan meriah dan mewah. Sementara itu, sang Singa kembali menjadi hewan kesayangan sang Raja sebab semua yang telah dikatakannya sesungguhnya adalah benar.

sumber : http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Dua-Belas-Orang-Pemburu-117

Lalat dan Madu


Lalat terjecbak pada cairan madu

          Sebuah toples madu jatuh terbalik sehingga madu yang manis dan lengket, mengalir turun ke atas meja. Rasa manis dari madu tersebut mengundang sekawanan lalat yang terbang mengitari madu tersebut, lalu kawanan lalat itu turun untuk memakan madu yang manis tanpa mempedulikan betapa lengketnya cairan madu itu. Lalat-lalat tersebut dengan cepat terbalut cairan madu dari kaki hingga kepala dan sayap-sayap mereka melengket menjadi satu. Akhirnya mereka tidak bisa lagi menarik kakinya keluar dari cairan lengket itu dan mati karena sifat rakus mereka.

Janganlah serakah dan rakus, karena hal tersebut bisa menghancurkan kamu.

sumber : http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Lalat-dan-Madu-121

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto Saya
Nama nabil taqiuddin madjid, paling suka bareng sama nisa temenan sama nisa pokoknya bareng nisa terus wkwkwkwk