Pages

Minggu, 15 April 2012

Kenapa Awan Bersedih



Sebuah pagi yang cerah. Langit tampak biru bersih karena semalam telah hujan cukup lebat. Gelembung awan berpawai ceria dari arah utara sebuah gunung. Merekalah awan utara yang sedang bahagia. Disisi lain datang  gerombolan awan dari selatan gunung itu, dan mereka adalah awan selatan. Matahari yang sinarnya

ini adaalah salah satu dari Kumpulan Cerita Yang Paling Bagus (selamat membaca ^_^)


begitu hangat ada diantara awan-awan itu.
“Hai, awan utara! Ceria sekali kamu hari ini?” Sapa Matahari kepada awan utara yang sedari tadi tersenyum bahagia.


“Hai, Matahari! Kamu benar. Kami sedang bahagia. Betapa tidak, lihat itu!” Jawab awan utara sambil menunjuk kebawah, ke daerah yang ada di bawahnya, tepat disisi utara gunung.
“Semalam dan hari-hari sebelumnya, kami selalu menumpahkan hujan ke tanah itu, hingga tanah itu menjadi tanah yang subur, penduduknya makmur. Kami sangat bersyukur dengan tugas yang Allah titipkan pada kami. Kedatangan kami mereka nanti karena membawa keuntungan bagi kehidupan. Lihatlah! Anak-anak bermain dengan bahagia, kami jadi ikut bahagia,” Jelas awan utara dengan diakhiri tawa bahagia.

“Kamu sungguh beruntung,” Sahut awan selatan tiba-tiba dengan nada dan wajah yang melas meratap.
“Kamu kenapa terlihat sedih seperti itu, wahai awan selatan?”Tanya matahari kemudian.
“Iya, dari tadi cemberut terus kenapa, sahabat awanku?” Sambung awan utara.
“Kami sedang bersedih hati,” Ujar awan selatan.


“Haaaah!!!! Kenapa????” Matahari dan awan utara tercengang heran.
“Kami tidak seberuntung kalian, awan utara. Lihatlah kesana!” Awan selatan menunjuk daerah sisi selatan gunung. Tampak disana pemandangan yang sangat bertolak dari pemandangan sisi utara gunung.
“Hanya kerusakan yang ada, rumah-rumah roboh, pepohonan tumbang, banjir, hingga anak-anak terserang berbagai penyakit. Itu karena aku mendapat tugas untuk mengirimkan air bah, hujan lebat berangin topan. Aku menyebabkan kerusakan itu semua!” Terang awan selatan.

“Wahai, awan selatan! Bukankah hujan yang kau turunkan adalah rahmat Allah? Tapi lihatlah hutan digunung bagian selatan itu. hutan itu gundul dan tidak terawat, sampah-sampah itu menyumbat aliran sungai. Penduduk selatan gunung begitu mudah menebangi hutan. Mereka tidak menjaga keseimbangan alam, tidak menjaga lingkungan. Hal itu sama dengan tidak mensyukuri nikmat Allah. Allah menegur mereka dengan bencana melanda,” Matahari menanggapi dengan bijak.
“Bagaimanapun kita harus mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita. Dan amanah kita adalah mulia,”
Mendengar itu, awan selatanpun terhapus sedih hatinya, dan mulai bermain kejar-kejaran dengan awan utara dengan hangatnya matahari.
Adik-adik! Ayo, kita syukuri nikmat Allah dengan menjaga lingkungan hidup kita..... [sumber]
terima kasih sudah membaca
(kumpulan Cerita Yang Paling Bagus)
posting:15/04/12

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto Saya
Nama nabil taqiuddin madjid, paling suka bareng sama nisa temenan sama nisa pokoknya bareng nisa terus wkwkwkwk